Museum Benteng Vredeburg, Destinasi Bernuansa Mistis di Jantung Kota Jogja!

ISTANA GOAL -- Museum
merupakan sebuah wahana edukasi maupun wisata yang menonjolkan unsur
sejarah. Seharusnya di setiap kota mempunyai museum agar generasi
mudanya bisa menapaktilasi masa lalu dengan mudah. Namun kenyataannya,
museum-museum di Indonesia masih belum nyaman untuk dikunjungi. Hal ini
disebabkan karena pengelolaannya yang masih seadanya dan juga promosi
museum yang masih kurang masif. Berbeda dengan di luar negeri, di mana
banyak sekali museum yang dikelola dengan sangat baik bahkan dengan
tiket masuk yang mahal.
Jogja sebagai kota pendidikan dan budaya,
tentu punya ‘stok’ museum yang cukup banyak. Sebut saja Museum
Sonobudoyo, Museum Ullen Sentalu yang disebut terbaik di Indonesia,
hingga Museum Benteng Vredeburg yang berada di ujung Malioboro. Nah,
sebagai bangunan lama, kebanyakan museum justru mempertahankan bentuknya
yang masih jadul namun minim kreativitas agar tampak lebih modern.
Berada di km 0 Yogyakarta, Museum Benteng Vredeburg sering jadi jujungan para wisatawan yang sedang berkunjung ke Malioboro

Buat
kamu yang sudah pernah ke Jogja, pasti sudah nggak asing lagi dengan
museum yang satu ini. Berada di sebelah selatan Malioboro, museum ini
acapkali jadi jujugan wisatawan ketika berlibur ke Jogja dan Malioboro
pada khususnya. Museum yang sudah dibangun pada abad ke 18 ini
menampilkan sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia, terutama
perjuangan di kota Yogyakarta. Ada berbagai diorama yang menceritakan
perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah. Tentu hal ini bagus sekali
sebagai sarana edukasi bagi para pelajar maupun generasi muda.
Museum ini ternyata menyimpan kisah mistis yang legendaris. Konon, ada hantu noni belanda dengan kaki kuda yang jadi penunggunya

Benteng
pertahanan yang awalnya bernama Rustenburg ini terkenal angker. Konon,
benteng tua ini dihuni hantu noni Belanda berkaki seperti kuda. Ada
saksi mata seorang tukang becak yang melihat seorang noni Belanda di
benteng Vredeburg saat tengah malam. Ketika ia menyibakkan gaunnya
ternyata berkaki kuda, sehingga membuat tukang becak ini ketakutan. Wah
serem juga ya.
Terkadang juga muncul defile serdadu berseragam
kompeni jaman dahulu. Pasukan itu muncul tanpa kepala. Kejadian ini
disaksikan oleh seorang penjaga stand Festival Kesenian Yogyakarta yang
beberapa tahun lalu digelar di Museum Vredeburg. Nah, ketika ia harus
menjaga barang dagangan, ia mendengar suara pasukan yang cukup riuh. Ia
terkejut karena pasukan berseragam kompeni Belanda itu tidak mempunyai
kepala. Wah, kalau lihat langsung ya bisa pingsan deh.
Museum berusia ratusan tahun ini wajar saja jika banyak penunggunya. Dulunya tempat ini jadi benteng pertahanan dan juga ada penjara di sana

Bicara
mengenai keangkeran museum ini, mungkin sudah banyak yang tahu beberapa
kisahnya dari mulut ke mulut. Sedikit membuka sejarah masa lalu, ada
kejadian mengejutkan pada tahun 1988 silam. Tahun 1988, saat diadakan
renovasi Pasar Beringharjo, ada suara jeritan muncul membuat takut para
pekerja yang tidur dibedeng-bedeng yang terletak di kawasan dekat
benteng. Teror jeritan itu baru berhenti setelah beberapa pekerja
menemukan kerangka yang dikubur di sebelah utara Benteng Vredeburg. Oleh
para pekerja, kerangka yang kemungkinan adalah tawanan dari sel yang
berada di Benteng Vredeburg itu dipindahkan ke pemakaman umum.
Museum
yang berada di jantung kota Jogja ini memang cocok dikunjungi oleh
generasi muda. Di luar kisah misterinya, sejarah yang tersimpan di
museum ini layak disimak dan dipelajari. Hal ini agar kita semua sebagai
generasi muda tidak sekalipun melupakan sejarah. Sepakat?
No comments